Dingin dan Es

ipul
4 min readJul 29, 2020

--

Mt. Prau 2590 Mdpl

Sabtu, 25 Juli 2o2o aku bersama 12 ekspeditor berangkat menjelajah negeri. Berangkat dari sebuah kota kecil di sudut barat Kabupaten Banyumas. Tepatnya Kecamatan Wangon. Kami berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Janjinya berangkat pagi jam 06.00 , tapi itu hanya wacana. Kami baru berangkat jam 07.30. Kami berjalan menembus dinginnya udara pagi. Ditengah jalan kami harus berhenti untuk menunggu beberapa teman kami.

Setelah menjemput teman kami, kami lanjutkan perjalanan. Perjalanan menuju basecamp Dieng kami tempuh kurang lebih 4 jam. Dengan beberapa kali berhenti untuk sekedar meluruskan badan dan juga berburu makanan.Yaaa makanan cilok. Hahaha mungkin kaya anak kecil, masih aja beli cilok.Tapi tak apa, soalnya enak. Apalagi dimakan sambil menikmati sejuknya udara Karangkober dengan sajian panorama alam yang seger dipandang mata.

Kurang lebih jam 1 siang kami sampai di Basecamp Pendakian Gunung Prau via Dieng. Kami langsung menaruh carier dan dilanjutkan dengan ishoma. Setelah ishoma kami melakukan registrasi dan mengecek perlengkapan logistik. Setelah semua beres kami langsung prepare untuk melakukan pendakian.

Jam berlalu begitu cepat. Pukul 15.00 tepat, dengan diawali doa kami memulai langkah pertama pendakian. Alhamdulilahnya jalur pendakian via Dieng tak terlalu ramai. Hanya ada beberapa rombongan saja yang bareng dengan kami. Kami terus berjalan menyusuri jalan tanah yang sedikit berdebu. Kami disuguhi panorama kebun petani. Dengan langkah yang agak cepat kami menyusuri jalur petani. Tim kami dibagi jadi 2, karena melihat jam yang sudah mulai sore. Dimana aku berada di tim satu atau tim pembawa tenda.

Sepanjang perjalanan kami isi dengan tawa. Entah menggoda pendaki yang sama-sama naik, atau juga turun. Dan beberapa kali kami juga membuat konten.Hahaha maklum masih labih. Dalam perjalanan ini kami melewati 3 pos. Pos 1 Cemekan, Pos 2 Semendung, dan Pos 3 Ranger.

Ada yang unik diantara Pos 2 Semendung dan Pos 3 Ranger. Yaitu ada yang namanya Bukit Akar Cinta. Jadi di track tersebut dipenuhi akar-akar pohon. Entah kenapa track tersebut dinamakan Bukit Akar Cinta. Mungkin dulunya ada yang jatuh cinta kali diakar tersebut. Atau kalo menginjak akar tersebut jadi jatuh cinta. Hahaha Ngga ngerti juga aku. Setelah kami melewati Bukit Akar Cinta, kami melewati repeater, pos 3 Ranger, dan Batu Kayangan.

Kami tiba di Batu Kayangan kurang lebih sudah jam 17.15.Disitu kabut sudah mulai turun, hawa dingin mulai menusuk tubuh, dan sesekali diiringi rintikan air. Kami pun mempercepat langkah, takutnya hujan. Setelah itu kami tiba di puncak. DI puncak tak bisa melihat apa-apa, soalnya kabutnya tebal banget. Kemudian kami turun ke tempat camp Telaga Wurung.

Pukul 17.35 kami sampai di Camp Ground Telaga Wurung. Kami bergegas memasang tenda dan juga mulai memasak. Hari yang semakin gelap dan udara yang semakin dingin membuat kami harus cepat membuat tenda. Aku kebagian jadi kok. Aku memasak air, memasak nasi dan menggoreng naget.Sekitar pukul 18.30 tim 2 sampai dan langsung istirahat. Kami makan dan juga ishoma.Malam harinya, udara semakin dingin, kami membuat kopi bercengkrama sambil menikmati milkiway. MasyaAlloh betapa indah ciptaan-Mu Ya Alloh. Kerlap-kerlip bintang menemani malam Ahad itu. Menambah syahdu suasana. Bulan sabit juga tak luput menemani malam itu. Dingin yang semakin menusuk, malam yang semakin larut, dan tubuh yang mulai letih ku putuskan tuk masuk ke tenda. Ku coba memejamkan mata, sambil mengingat-ingat lagi apa dikau disana. Tak berselang lama aku pun tertidur. Ditengah malam, ku terbangun karena dinginnya begitu menusuk ke tulang. Ahhh susah sekali untuk tidur. Sampai akhirnya tak terasa sudah pukul 04.00. Ku putuskan tuk bangun,karena sudah tak tahan lagi menahan dinginnya kala itu. 6-5 derajat Celcius suhu kala itu. Sampai bagian luar tenda saja sudah terdapat butiran-butiran es. Lantas ku lanjutkan sholat shubuh.

Pukul 05.00 ku keluar tenda dan mulai menelusuri keindahan Gunung Prau. Kususuri setiap jengkal bumi Alloh itu dengan kalimat-kalimat syukur karena bisa diberi kesempatan menyaksikan ciptaan Alloh SWT yang sungguh-dan sungguh indah. Tak bisa ku berkata-kata. Begitu indah ciptaan-Nya.

Mentari pagi itu muncul dari sebelah timur

Menggoreskan cahaya jingga

Mengurai udara dingin yang menusuk raga

Perlahan lukisan indah disekelingnya terbuka

Betapa indah

Betapa megah

Tak pernah ku sesali meski harus melangkah dengan lelah

Karena setiap yang indah

Butuh perjuangan dan hati yang tak kenal menyerah

Tak luput aku abadikan momen-momen indah itu dalam rangkaian foto. Biar aku tetap teringat. Bahwa aku pernah datang ke Gunung Prau. Yang suatu saat nanti biar bisa kuceritakan. Terima kasih kawan telah menemani perjalanan ekspedisi ini. Kalian membuat perjalanan tak terasa hampa, tapi kalian membuat perjalanan ini penuh dengan tawa dan cerita.

Akhir cerita kami turun dari puncak, untuk kembali lagi ke tenda. Kami memasak, dan makan bersama sebelum kami bersiap kembali tuk turun.

Pukul 09.30 kami turun dan sampai basecamp pukul 11.00. Lalu kami registrasi akhir dan lanjut tuk pulang kerumah tercinta.

Terima kasih kepada kawan-kawan Perkasa

Dimana kalian berpijak yang selalu ku ingat kalian selalu mengingatkan tuk bertaqwa

Terus melangkah

Melangkah jauh menjelajahi alam semesta

Tak perlu kau berbangga

Tak perlu juga berbesar kepala

Karena kita semua sejatinya hanya seorang hamba

Yang tak ada apa-apanya dihadapan Sang Maha Kuasa Alloh SWT

Mt Prau

Terima kasih telah memberi tahu

Bahwa ada sesuatu yang ku rindu

~~~Salam Perkasa

Perkasa Adventure Banyumas

--

--

ipul
ipul

No responses yet